Pelaku Masih Bebas, Keluarga Korban Tunggu Keadilan







Soppeng -Soppeng.Today - Air mata dan kepedihan kini menjadi bagian dari hidup keluarga AD di Talluma, Kelurahan Kaca, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. 

Setiap hari mereka terjebak dalam perasaan pedih, dihantui masa depan putri mereka yang hancur akibat ulah seorang lelaki yang hingga kini tak kunjung menunjukkan tanggung jawab.

(N), seorang gadis berusia 16 tahun yang baru saja melangkah ke masa remaja, harus menanggung beban berat yang belum pernah terbayangkan. 

Siswa kelas 9 di SMP Negeri 1 Marioriawa ini tidak menyangka bahwa pertemanan di sekolah akan berujung pada malapetaka yang mengubah hidupnya.

Kini, dengan usia kandungan yang telah mencapai tujuh bulan, ia hanya bisa bertahan dalam ketidakpastian. 

“Kami sudah melapor ke Polres Soppeng sebulan yang lalu, tetapi sampai sekarang belum ada tindakan apa pun,” ucap AD, ayah (N), dengan suara bergetar penuh kekecewaan.

Keluarga ini telah berulang kali mengajukan permohonan untuk penegakan hukum, berharap ada tindakan tegas untuk memperjuangkan keadilan bagi putri mereka. 

Waktu terus berjalan, namun harapan untuk keadilan terasa semakin menipis. Keluarga hanya bisa menunggu dan berharap pihak berwenang segera mengambil langkah nyata.

AD, dengan suara yang tertahan di balik kesedihan mendalam, meminta agar pelaku berani tampil dan bertanggung jawab. 

“Kami mohon, tolonglah kami. Kami hanya ingin pelaku bertanggung jawab atas semua ini,” tuturnya sembari menahan air mata.

(N) mengenang kembali saat-saat kelam yang terjadi di lingkungan sekolah. Menurutnya, pelaku sempat memintanya agar merahasiakan peristiwa tersebut, bahkan dari orang tuanya. 

“Dia bilang, ‘Janganko kasi tau siapa-siapa, dan jangan kasi tau orang tuamu kalau saya lakukan ini sama kamu,’” ujar (N) dengan suara lirih dan pandangan kosong yang menggambarkan ketakutan serta luka batin yang dalam.

Di saat yang seharusnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan harapan, gadis belia ini harus menjalani hidup dengan beban yang begitu berat. 

Sementara itu, keluarga hanya bisa berharap keadilan dan tanggung jawab dari pihak yang bertanggung jawab. Haruskah ia terus hidup dalam bayang-bayang penderitaan, sementara pelaku memilih bersembunyi dalam kebisuan?, Senin (4/11).

0 Komentar