Soppeng -Soppeng.today - Proyek Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang diinisiasi oleh kelompok tani P3A Mappasiame pada tahun 2024 ini di Daerah Irigasi Teppoe,Kelurahan pajalesang, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, kini menjadi sorotan.
Proyek yang seharusnya dikelola langsung oleh kelompok tani setempat diduga malah dialihkan ke pihak ketiga atau oknum kontraktor, memunculkan kekhawatiran atas transparansi serta kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Salah seorang pekerja di lokasi proyek menyampaikan kepada media ini pada Sabtu (26/10) bahwa proyek tersebut bukan dikerjakan oleh kelompok tani sebagaimana mestinya, melainkan oleh pihak ketiga yang diduga memiliki keterlibatan tak resmi.
Indikasi penyimpangan tak berhenti pada pengelolaan proyek saja. Pekerjaan di lapangan dikritisi karena dianggap tidak sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang diharuskan.
Pemasangan batu dasar, misalnya, diduga dilakukan dengan metode yang kurang kuat dan presisi, dengan batu diposisikan miring serta pemasangan yang terkesan asal-asalan.
”Saya hanya mengikuti instruksi dari pihak ketiga atau kontraktor yang mengelola proyek ini,” ujar pekerja yang ditemui dilokasi.
Kekhawatiran pun muncul bahwa konstruksi ini tidak akan bertahan lama, membahayakan fungsi irigasi di masa depan.
Diketahui, proyek P3-TGAI Mappasiame ini mendapat kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp195.000.000.
(Penulis: Agusman)
0 Komentar